Translasi

Kamis, 22 November 2012

Tafsir surah Al Fatihah bag. 4


Firman Allah Ta'ala ((الحمد لله رب العالمين)) : الحمد adalah menyifatkan yang dipuji dengan kesempurnaan disertai dengan cinta dan pengagungan; kesempurnaan pada Dzat; maka Dia adalah yang sempurna pada DzatNya, sifatNya, perbuatan-perbuatanNya, dan mesti terdapat ikatan yaitu cinta dan pengagungan; terdapat diantara manusia yang tidak mencintai yang dipuji; akan tetapi dia memujinya karena dia menginginkan darinya sesuatu (apapun bentuknya); terdapat diantara para ahli sya'ir yang berdiri dihadapan penguasa, kemudian memberikan mereka sifat-sifat yang bersifat pengagungan tanpa cinta kepada mereka; akan tetapi cinta pada harta yang diberikan para penguasa tersebut kepadanya, atau karena takut terhadap para penguasa; akan tetapi pujian kita kepada Rabb kita 'Azza wa jalla adalah sebuah pujian dalam keadaan mencintai dan mengagungkan, oleh karena itu jadilah harus terdapat kaitan didalam الحمد bahwasanya dia menyifati yang dicintai dengan kesempurnaan bersama cinta dan pengagungan; dan (ال) pada الحمد berfungsi untuk penggabungan yaitu penggabungan seluruh pujian.
Firman Allah ((لله)) huruf (ل) berfungsi sebagai pengkhususan dan pemberian hak; dan ((الله)) adalah nama Rabb kita 'Azza wa jalla; tidak diberinama dengannya selainNya; ma'nanya : المألوه (baca : Al Ma'luh) yaitu yang disembah dalam keadaan cinta dan mengagungkan.
Firman Allah Ta'ala : ((رب العالمين)) : ((الرب)) (Baca : Ar Rabbu) adalah yang terkumpul padaNya 3 sifat : الخلق (baca : Al Kholiqu/Maha Pencipta), الملك (baca : Al Maliku/Maha Menguasai), dan التدبير (baca : At Tadbiiru/Maha Pengatur Segala Hal); ((العالمين)) : berkata para 'ulama yaitu segala sesuatu selain Allah maka dia termasuk 'alam; mereka (segala sesuatu selain Allah) diberi sifat dengan sifat itu ('alam); karena bahwasanya mereka mengenal pencipta mereka subhanahu wa ta'ala; pada setiap segala sesuatu yang termasuk makhluq-makhluq terdapat segala bentuk ayat (tanda) yang menunjukkan kepada Sang Pencipta
menunjukkan kepada kemampuanNya, hikmahNya, rahmatNya, kemuliaanNya, dan yang selain itu yang termasuk ma'na RububiyyahNya (rububiyyah : keMaha Tunggalan Allah Ta'ala dalam segala perbuatanNya).

Pelajaran Yang Terkandung Dalam Ayat :
1. Penetapan Al Hamd yang sempurna untuk Allah 'Azza Wa Jalla, hal itu diketahui dari ((ال)) dalam firmanNya Ta'ala : ((الحمد)) karena bahwasanya (ال) adalah sebuah tanda yang menunjukkan kepada penggabungan
2. Bahwasanya Allah Ta'ala yang memiliki hak secara khusus dengan Al Hamd secara sempurna dari segala arah; dan karena inilah adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memperoleh kemudahanNya, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan : ((الحمد لله ألذي بنعمته تتم الصالحات)) (Alhamdulillah yang dengan ni'matNya menjadi sempurna hal-hal yang baik) dan apabila beliau memperoleh yang sebaliknya, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan : ((الحمد لله على كل حال)) (Alhamdulillah atas segala keadaan) (Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dalam Masalah-Masalah Adab, Masalah : Keutamaan orang-orang yang mengucapkan Alhamdulillah) hadits no. 3803, Al Hakim dalam kitabnya Al Mustadrak 1/449, Kitab Ad Du'a', dan beliau (Al Hakim) berkata : ini adalah sebuah hadits yang shohih sanadnya, Adz Dzahabi menyetujuinya)
3. Didahulukannya sifat Allah dengan uluhiyyah (uluhiyyah : keMaha Tunggalan Allah dalam segala bentuk peribadatan) dari sifatNya dengan rububiyyah; dan ini kemungkinan karena bahwasanya ((الله)) nama yang menjadi tanda yang khusus denganNya, yang mengikutiNya keseluruhan nama-nama, dan kemungkinan karena bahwasanya mereka yang telah didatangkan pada mereka para Rasul, mereka mengingkari uluhiyyahNya saja.
4. Keumuman Rububiyyahnya Allah Ta'ala untuk seluruh 'alam; berdasar pada firmanNya ((العالمين)).

Konspirasi Hamas-Yahudi, oleh: Ustadz Abu Yazid Harun Al Rasyid


Ternyata konspirasi syi'ah (Hamas) dan Yahudi hanya untuk mempertontonkan kekuatan persenjataan mereka!!! Sebarkan tulisan ini sebagai peringatan buat mereka bahwa kami, sunni ahlus sunnah wal jama'ah tidak takut sedikitpun dengan mereka!!! Kalian ((Hamas/syi'ah) dan yahudi) hanyalah kumpulan pengecut hanya berani mengarahkan mortir-mortir kalian ke anak-anak kecil yang gak berdaya!!! Arahkan mortir itu ke dada-dada kami jika kalian benar punya nyali untuk berperang!!! Sungguh wahai yahudi akan datang kepada kalian yang pada masa itu gak ada satu batu pun bisa kalian jadikan tempat buat sembunyi!!! Wahai syi'ah (Hamas) belum cukupkah yang telah dilakukan 'Umar bin Al Khaththab -semoga Allah meridloi beliau- ketika memporak-porandakan kerajaan majusi (persia) yang merupakan agama asli kalian!!! Apa kalian pikir kalian akan mampu untuk mengembalikan kerajaan majusi (persia) itu dibumi Allah ini??!!! Sekali-kali tidak akan mungkin khayalan kalian akan terwujud skalipun kalian membuat tipu daya dengan segala bentuknya!!!

Ya Allah saksikan oleh Mu, hancurkan mereka seluruhnya ya Allah, tempatkanlah para korban konspirasi mereka ditempat yang paling terhormat ya Allah, ampuni mereka ya Allah, kuatkan kaki-kaki mereka ketika menjawab pertanyaanMu ya Allah, beri mereka tempat peristirahatan yang layak disisiMu ya Allah. Kabulkan do'a kami ya Allah sungguh tidak ada tempat kami meminta kecuali hanya kepadaMu ya Allah

Email Dari Palestine

Assalamu'alaikum warahmatullah

Saudariku,Aninda,,

Skiranya kalian tahu,,kami disini di palestina ini ibarat Putri yg selalu di lirik oleh lelaki hidung belang yg bernama yahudi..setiap saat kami dihujani dengan peluru..bom..mortir,,dan tembakan yang membabi buta,,sasarannya bukan hanya para pejuang,,tetapi anak anak & wanita serta orang tua..kami bangga karena negeri kami tempat para syuhada ..

Saudariku seiman,,
Kadang aku mendambakan sebuah negeri yang damai seperti indonesia..untuk kami bisa membesarkan anak anak kami yang suatu saat kelak berguna untuk bangsa,Agama dan kelangsungan keturunan kami tetapi janji memang berkehendak lain..

Kami meyakini dengan segenap iman & jiwa raga kami,,bahwa kamilah umat yang dijanjikan oleh Allah melalui nabi Musa alaihis salam sebagai pemilik syah dari Tanah ini..karena kami masih beriman kepada Allah & menuruti segala Perintah dan menjauhi laranganNya..

Kami sudah mengetahui bahwa Yahudi adalah keluarga kami juga dari keturunan yang sama,,namun mereka bernenek moyang Tsamiri yang menyembah patung lembu emas..& kami masih menyembah Allah Yang Maha kuasa Tuhanya Seluruh Nabi & Rasul yang mulia..

Saudariku seiman..
Kamipun meyakini bahwa sekuat apapun tentara Yahudi ingin mengusir kami..Tentara Allah akan selalu membantu kami..seperti kejadian baru baru ini,,tentara yahudi lari dan terbunuh oleh 20 pasukan berkuda berpakaian Jubah putih yang menggunakan pedang..mataku melihat sendiri dimana saat itu kami tidak memiliki daya melawan tentara yahudi,,disitulah Allah membantu kami..

Kubagikan cerita ini untukmu semoga engkau jangan risau,,sedih hati,,kami masih dilindungi Allah & masih disayang Allah,,hidup & mati kami hanya untuk Allah..

Saudariku seiman,,
Sampaikan salam hormatku kepada semua umat islam di Indonesia,,terima kasih atas segala doa dan bantuannya..Allah akan membalas kebaikan semuanya..
wassalamu’alaikum warahmatullah

Jameela Qoudriya al assaff
Email from Palestine..Jameela@Yahoo.pal.com 19 nov 2012 22.11

Tanya Jawab Grup Belajar Islam 2 UPDATE 22 NOV 2012


Tanya :
Ust, mau bertanya, amalan al ma'tsurat itu apa ya?

Jawab :
Al ma'tsurat itu sebuah kumpulan dzikir yang dikumpulkan oleh Hasan Al Banna (pendiri organisasi Ikhwanul Muslimin, organisasi ini skrg yang berkuasa di mesir). Tujuan dikumpulkannya dzikir tsb adalah untuk dipakai ketika dzikir pada pagi dan petang. Permasalahannya dalam Al Ma'tsurat didalamnya terdapat dzikir-dzikir yang gak pernah dikhususkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dibaca saat pagi dan petang juga ada dzikir yang dibangun diatas hadits dlo'if (lemah). Dalam syari'at : 1. Tidak boleh mengkhususkan ibadah apapun yang ditopang oleh dalil yang sifatnya umum, 2. Tidak boleh membangun amalan diatas hadits dlo'if sekalipun hanya sekedar untaian dzikir sebab hadits dlo'if adalah hadits tidak pasti penetapannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Tanya :
Ustadz, afwan ada titipan pertanyaan dr teman: mhn dijelaskan hadits2 yg berkenaan dgn pemutusan silaturrahim. جَزَاك اللّهُ خَيْرًا ustadz.

Jawab :
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ قَالَتْ الرَّحِمُ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ قَالَ نَعَمْ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَهُوَ لَكِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
“Sesungguhnya Allah menciptakan seluruh makhluk. Sampai ketika Allah selesai menciptakan semua makhluk, maka rahim pun berkata, “Inikah tempat bagi yang berlindung kepadanya dari terputusnya silaturahim?’ Allah menjawab, “Benar. Tidakkah kamu senang kalai Aku akan menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan orang yang memutuskanmu?” Rahim menjawab, “Tentu, wahai Rabb.” Allah berfirman, “Kalau begitu itulah yang kamu miliki.” Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian mau, maka bacalah ayat berikut ini: Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa maka kalian akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan kalian? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (QS. Muhammad: 22-23). (HR. Al-Bukhari no. 5987 dan Muslim no. 2554)
Dari Anas bin Malik radhiallahu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al-Bukhari no. 5986)
Dari Abdullah bin ‘Amr dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

“Orang yang menyambung silaturrahmi bukanlah orang yang saling memenuhi kebutuhan satu sama lain akan tetapi orang yang menyambung silaturrahmi adalah orang yang menyambungnya ketika dia itu terputus.” (HR. Al-Bukhari no. 5991)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya ada seorang laki-laki yang pernah berkata, “Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat. Saya selalu berupaya untuk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka memutuskannya. Saya selalu berupaya untuk berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka menyakiti saya. Saya selalu berupaya untuk lemah lembut terhadap mereka, tetapi mereka tak acuh kepada saya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ
“Jika benar seperti apa yang kamu katakan, maka kamu seperti memberi makan mereka debu yang panas, dan selama kamu berbuat demikian maka pertolongan Allah akan selalu bersamamu.” (HR. Muslim no. 2558)

Penjelasan ringkas:
Islam menganjurkan untuk menyambung hubungan dan bersatu serta mengharamkan pemutusan hubungan, saling menjauhi, dan semua perkara yang menyebabkan lahirnya perpecahan. Karenanya Islam menganjurkan untuk menyambung silaturahim dan memperingatkan agar jangan sampai ada seorang muslim yang memutuskannya. Dan Nabi shalllallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa bukanlah dikatakan menyambung silaturahmi ketika seorang membalas kebaikan orang yang berbuat kebaikan kepadanya, yakni menyambung hubungan dengan orang yang senang kepadanya. Akan tetapi yang menjadi hakikat menyambung silaturahmi adalah ketika dia membalas kebaikan orang yang berbuat jelek kepadanya atau menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan dengannya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa balasan disesuaikan dengan jenis amalan.



Karenanya, barangsiapa yang menyambung hubungan silaturahminya maka Allah juga akan menyambung hubungan dengannya, dan di antara bentuk Allah menyambungnya adalah Allah akan menambah rezekinya, menambah umurnya, dan senantiasa memberikan pertolongan kepadanya.

Sebaliknya, siapa saja yang memutuskan hubungan silaturahimnya maka Allah juga akan memutuskan hubungan dengannya. Dan ketika Allah sudah memutuskan hubungan dengannya maka Allah tidak akan perduli lagi dengannya, Allah akan menjadikannya buta dan tuli, dan menimpakan laknat kepadanya. Dan siapa yang mendapatkan laknat maka sungguh dia telah dijauhkan dari kebaikan dan rahmat Allah Ta’ala yang Maha Luas.

Tanya :
Mau tanya donk Pak Ustad knp ya sya blm bsa mlupakan n slalu mmanggil dlm kesedihan alm suami mhon doa ap yg bsa bkn ktenangan hati.

Jawab :
Wa'alaikumus salam warahmatullah wabarakatuh. Ibu solusinya adalah menyeimbangkan antara sabar dan sholat. Telah dijelaskan bahwa sabar itu terbagi menjadi 3 : sabar didalam melaksanakan perintah Allah, sabar didalam menjauhi larangan Allah dan sabar dari hawa nafsu. Para 'ulama menambahkan sabar dari menerima segala ketentuan yang ditetapkan oleh Allah Ta'ala atas dirinya. Banyak dari kita yang bisa sabar untuk melaksanakan perintah Allah. Tapi banyak yang gagal untuk 3 jenis sabar yang lainnya. Sabar hanya bisa terlaksana dengan baik ketika sholat itu terpelihara. Keduanya ibarat jasad dan ruh. Tidak akan bermanfa'at jasad jika tanpa ruh begitu juga sebaliknya. Begitulah sabar tidak akan banyak bermanfa'at jika tanpa shalat begitu juga sebaliknya. Adapun do'a diantaranya adalah memperbanyak bacaan La ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh dholimin ketika kesedihan telah memuncak didalam dada. Ingatlah bu ketika malam semakin pekat itu tandanya matahari akan segera terbit. Begitulah hidup tatkala kesulitan dan kesedihan itu semakin berat yakinlah kebahagian itu akan datang hanya dengan sabar dan sholat dua senjata utama yang bisa kita pakai untuk meminta pertolongan Allah agar kita mampu menjangkau terbitnya matahari ketika malam semakin pekat.

Tanya :
Mau tanya,, apa boleh orang yg sudah keluar dri islam,, kemudian taubat dan kembali ke islam ? »»

Jawab :
Boleh dengan syarat disertai dengan taubat yang sungguh-sungguh, jangan sampai iya tergolong sebagai orang yang suka mempermainkan agama sebab ini adalah salah satu dosa yang berpotensi akan membuat pelakunya kekal didalam neraka

Senin, 19 November 2012

Tentang Shahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in

Generasi emas Islam
1. Generasi pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hidup 
2. Generasi pada masa para shahabat hidup 
3. Generasi muridnya para shahabat hidup 
4. Generasi muridnya murid para shahabat.

Shahabat itu adalah siapa saja yang : 
  1. Bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam walau hanya sekedar menyapa dan mengucapkan salam ke beliau shallallahu 'alaihi wa sallam 
  2. Beriman dengan syari'at Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari sini dikeluarin paman-paman beliau shallallahu 'alaihi wa sallam seperti abu thalib, abu jahal, abu lahab padahal mereka adalah orang-orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam 
  3. Meninggal dalam keadaan beriman dengan syari'at Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari sini dikeluarkan Musailamah kendati ada padanya syarat pertama dan kedua, akan tetapi dia meninggal dalam keadaan mengaku sebagai Nabi setelah wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.


Tabi'in : muslim yang bertemu dengan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam walau hanya sekedar mengucap salam kepada para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan meninggal dalam keadaan islam. Dari sini dikeluarkan Imam Abu Hanifah kendati beliau sempat hidup sezaman dengan shahabat yang belakangan meninggal (seperti Anas bin Malik dan Abu Thufail) akan tetapi karena beliau tidak pernah bertemu dengan mereka.

Tabi'ut tabi'in : muslim yang bertemu dengan tabi'in walau hanya sekedar mengucap salam ke mereka dan meninggal dalam keadaan islam.

Kesimpulan Pembahasan Mengenai Defisini Iman


Iman adalah semua hal yang tinggal menetap didalam hati, dia dibenarkan keberadaannya didalam hati dengan lisan dan amal, muncul buahnya dengan jelas pada anggota tubuh dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauh dari larangan-laranganNya.
Karena bahwasanya kata iman berada pada siapa saja yang membenarkan keberadaannya dengan keseluruhan hal yang telah datang dengannya Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam dari RabbNya Jalla wa 'Ala baik dalam bentuk i'tiqod (kepercayaan dan keyakinan), iqrar, dan amal. 
Bahwasanya keadaannya tidak sama satu sama lain dan tidak saling serupa didalamnya selama-lamanya; karena itu siapa saja yang membenarkan dengan hatinya, beriqrar dengan lisannya, tidak mengamalkan dengan anggota tubuhnya keta'atan-keta'atan yang dia telah diperintah dengannya; maka dia belum berhak memiliki kata iman.
Siapa saja yang telah beriqrar dengan lisannya, amal anggota tubuhnya, hatinya tidak membenarkannya; maka dia belum berhak memiliki kata iman.
Kalau begitu, menunggalkan iman dari amal; maka tidak ada manfa'at padanya; jika sekiranya memisahkan iman dari amal bermanfa'at bagi siapapun maka hal tersebut pasti bermanfa'at bagi iblis -kita berlindung kepada Allah darinya dan dari tipu dayanya- maka sungguh adalah iblis mengetahui bahwasanya Allah 'Azza wa jalla Dzat yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwasaynga tempat kembalinya tanpa ragu adalah kepadaNya Subahanah; akan tetapi dia ketika datang kepadanya perintah ilahi 
وأسجدوا لادم فسجدوا إلا إبليس أبى واستكبر وكان من الكافرين 
'Kalian bersujudlah kepada Adam maka merekapun bersujud kecuali Iblis dia enggan dan sombong dan jadilah dia termasuk orang-orang yang kafir'
Tidak dapat memberi pertolongan kepadanya ilmunya mengenai keMaha Tunggalan Allah (dalam DzatNya) dan Rububiyyah (keMaha Tunggalan Allah dalam perbuatanNya); karena bahwasanya dia tidak melaksanakan tauhid ibadah.

Oleh karena itu pembenaran yang terpisah dari amal tidak berharga baginya menurut Rabb Al 'Alamin.
Iman tidak disebutkan didalam Al Qur'an dan As Sunnah dalam keadaan terpisah dari amal; bahkan disubstitusikan padanya amal sholih dalam banyak ayat-ayat dan hadits-hadits dan substitusi ini adalah bagian dari pembahasan umum khusus atau bagian dari keseluruhan; dan yang demikian itu untuk menguatkan bahwa amal-amal shalih bagian dari Iman.

Maka iman dan amal adalah dua hal yang saling mengharuskan keberadaannya satu sama lain tidak boleh dipisahkan salah satu dari keduanya, amal adalah gambarannya iman dan perhiasannya, dia termasuk kelazimannya dan konsekuensinya, dan sebagian ma'nanya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -semoga Allah merahmati beliau- berkata setelah menukil ucapan-ucapan para Imam Ahlus sunnah wal jama'ah bahwasanya amalan adalah salah satu bagian dari iman : 'Dan adalah siapa saja yang telah berlalu dari para pendahulu (salaf) kita; mereka tidak memisahkan antara iman dan amal, amal bagian dari iman, iman bagian dari amal, dan hanyalah iman adalah kata yang mengumpulkan sebagaimana bagian-bagian agama ini berkumpul nama-namanya, dan pembenarannya adalah amal; maka siapa saja yang telah beriman dengan lisannya, telah membuat pengakuan dengan hatinya, dan telah membenarkan dengan amalnya; maka itulah tali yang kuat (urwah al wutsqo) yang tidak terdapat pemutus baginya, dan siapa saja yang telah berucap dengan lisannya, tidak membuat pengakuan dengan hatinya, dan tidak membenarkan dengan amalnya, niscaya keadaannya di akhirat termasuk orang-orang yang merugi, ini adalah hal yang diketahui dari lebih dari satu orang dari salaf (generasi shahabat hingga tabi'in) dan khalaf (generasi tabi'ut tabi'in hingga sekarang); dan bahwasanya mereka menjadikan amal sebagai pembenara bagi ucapan' (Al Iman oleh Ibnu Taimiyyah hal. 280)

Minggu, 18 November 2012

Tanya Jawab Grup Belajar Islam 1


Dari Grup : Belajar Islam 1


Tanya : masalah rambut uban yg disemir?. 


Jawab : permasalahan boleh tidaknya semir rambut semata-mata hanya dari warna semir rambutnya saja, bukan lantaran menghalangi atau tidak menghalangi air untuk sampai ke rambut baik ketika wudlu atau mandi junub. Syari'at memboleh semir rambut pada yang selain berwarna hitam. Kita juga dilarang oleh syari'at untuk tetap mempertahankan uban rambut yang sudah keliatan mendominasi lantaran perbuatan tersebut merupakan salah satu bentuk tasyabbuh terhadap org kafir. Wallahu a'lam


Yang perlu diingat, semir rambut hanya untuk menutupi uban, bukan untuk yang lainnya

Tanya : Bukankah dg berubahnya elemen2 tubuh kita diantaranya berubahnya warna rambut (uban) merupakan tanda2 peringatan (warning) terkait dg salahsatu ayat yg berbunyi "Wahai org2 yg beriman sesungguhnya telah datang kabar kepadamu ......dst dimana penekanan beriman & kabar bersifat membuat kita jauh lbh ber-hati2 dlm manjalani hidup n kebidupan ini"


Jawab : Betul, akan tetapi semua yang dibolehkan oleh syari'at maka kita pun harus bolehkannya. Bahkan syari'at pun sangat menganjurkan untuk melakukan semir dikarena adanya keterangan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa yang membiarkan uban sama dengan orang kafir. Wallahu a'lam



Tanya : Pak Ustadz, maaf bukankah dlm hal ini yg dimaksudkan adl.perubahan elemen tubuh spt halnya perubahan warna rambut tdk ditujukan kpd org2 yg memang sejak lahir telah memiliki warna putih (bule).


Jawab : Yang sejak lahir rambutnya putih itu ada 2 : 1. Pada kasus albino, yang sluruh rambutnya berwarna putih lantaran kekurangan pigmen 2. Vitiligo yang juga karena kekurangan pigmen akan tetapi hanya sebagian saja yang putih rambutnya. Untuk mereka insya Allah juga sama dianjurkan lantaran keumuman dalil mengenai hal ini. Wallahu a'lam

Tanya Jawab Grup Belajar Islam UPDATE 22 NOV 2012

Dari Grup: Belajar Islam


Tanya: Tadz, kalo kita ambil wudhu dikamar mandi, setelah kita niat dalam hati untuk menghilangkan hadats/menyucikan diri, apa kita perlu melafazkan 'bismillaah'?

Jawab : Tadz, kalo kita ambil wudhu dikamar mandi, setelah kita niat dalam hati untuk menghilangkan hadats/menyucikan diri, apa kita perlu melafazkan 'bismillaah'?. Jawabannya : kondisi kamar mandi di indonesia ada bbrp kondisi : 

1. Terpisah antara tempat mandi dan kakus, jika dalam kondisi seperti ini maka jika berwudlu di tempat yang biasanya dipake mandi maka tidak mengapa untuk mengucapkan 'bismillah' ketika hendak berwudlu.

2. Didalam satu ruangan ada 2 bak, bak besar untuk mandi dan bak kecil untuk kakus, jika dalam kondisi ini maka di area yang sejajar dengan bak mandi yang biasa dipakai mandi maka tidak mengapa untuk mengucapkan 'bismillah' ketika hendak berwudlu

3. Hanya ada 1 bak yang keduanya untuk mandi dan kakus sekalian. Jika dalam kondisi seperti ini maka dia mengucapkan 'bismillah'nya diluar ruangan tersebut ketika hendak berwudlu

Rincian ini diperoleh dari Syaikh 'Abdul Muhsin Al Abbad yang bertanya ketika itu Ustadz kami Ustadz Hasan Rasyid -semoga Allah senantiasa menjaga mereka berdua-

Tanya : Juga kalo ada mesjid yg sedang dibangun dan butuh dana, lalu diniatkan wakaf menyumbang sedikit utk niat wakaf atas nama ortu dan suami alm apakah bisa stadz ? 

Jawab : wakaf itu hanya ada pada benda-benda yang bisa dimanfa'atkan/dipakai bukan dalam bentuk uang. Jika pemberian dalam bentuk uang namanya hibah.

Tanya : Punten Ustadz,seandainya sy membeli tanah dan tanah itu dibangun suatu mesjid dan akan diwakafkan,apa ckp diniatkan dlm hati atau perlu dilisankan? 

Jawab : Cukup dalam hati, yang dilisankan hanya ijab kabulnya aja saat serah terima barang yang diwakafkan. Wallahu a'lam

Tanya : Jadi kalau ada yg minta sumbangan utk pembebasan tanah buat masjid/ponpes, itu termasuk hibah ya??

Jawab : Iya, Beda antara wakaf dan hibah adalah : 
  • Wakaf itu artinya pelepasan kepemilikan benda semata-mata untuk difungsikan sesuai dengan fungsi asalnya dan tidak boleh diadakan aktivitas apapun yang bisa mengubah kepemilikan benda tersebut dari yang menerima wakaf seperti jual beli, diwariskan dll yang semisalnya
  • Hibah itu artinya penyerahan harta dalam bentuk pembayaran kepada yang menerima hibah untuk memiliki sesuatu dari penerimaan harta tersebut. Karena itu barang yang dimiliki oleh yang menerima hibah masih boleh untuk dipindahkan kepemilikannya dengan cara dijual dll yang semisal dengan itu
Contoh pembebasan tanah yang dilakukan secara berjama'ah maka itu lebih dekat kepada hibah bukan wakaf, wallahu a'lam

Jika diwakafkan brarti ada yang menerima wakaf, penerima wakaf bisa siapa saja perorangan atau jama'ah. Otomatis kepemilikannya berpindah menjadi milik yang menerima wakaf, hanya saja mereka hanya boleh menggunakan barang yang diwakafkan tersebut tanpa boleh dipindah tangankan lagi dengan aktivitas apapun
yang bisa merubah status kepemilikannya

Tanya : Punten Stadz, ada suami istri yg menikah tp masing2 bawa anak. Dlm pernikahan mrk, dikaruniai 1 anak. Dlm hal warisan, utk anak2 bawaan mrk pigimana itu stadz.. Nuhun ya stadz 

Jawab : dalam hal warisan masing-masing anak mewarisi dari masing-masing orang tua mereka

Tanya : Stadz punten, mau tanya ttg puasa muharam yg jatuh pada hari sabtu, gmn sebaiknya sikap kita?

Jawab : Gak ada masalah, sebab larangan puasa pada hari sabtu terangkat dengan adanya hadits yang menetapkan adanya puasa setelah muharram. Apalagi puasa muharram ditetapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai puasa yang paling afdlol setelah puasa ramadlan sebagaimana ini disebutkan dalam hadits abu hurairah -smoga Allah meridloi beliau- yang diriwayatkan oleh Imam Muslim -smoga Allah merahmati beliau-

Tanya : Maaf, puasa Muharam itu sehari (tgl 10) atau 3 hari ya? Nuhun
Jawab : yang sesuai dengan konteks hadits adalah tanggal 10 adapun 3 hari adalah pendapat Imam Asy Syafi'i, wallahu a'lam

Tanya :
Bagaimana tentang istilah "Sunah Rosul" pada setiap malam Jum'at?

Jawab :
Tidak ada satu dalil pun yang shohih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengkhususkan waktu tertentu ketika berhubungan suami istri.

Tanya :
Bagaimana hukum membunuh nyamuk dengan raket listrik ?

Jawab : 
Mengenai nyamuk, gak ada masalah insya Allah jika dimatikan dengan raket listrik. Yang dilarang adalah sengaja mendatangi sumbernya untuk kemudian memusnahkan dengan cara dibakar

Tanya : 
Pertanyaan ana kmrn blm terjwb,apakah sholat jama'/qashar hanya berlaku utk org yg safar saja? Kl tdk, bgmn kondisi seseorg yg diperbolhkan utk menjama' sholat?

Jika kita sdg mengendari mobil dan keadaan macet luar biasa shingga bs melewati waktu sholat (biasanya ashar atau maghrib) bgmn kita mengatasinya?

Jawab :
Pertanyaan ana kmrn blm terjwb,apakah sholat jama'/qashar hanya berlaku utk org yg safar saja? Kl tdk, bgmn kondisi seseorg yg diperbolhkan utk menjama' sholat? »» Jawabannya : untuk mengqoshor dan menjama' sholat hanya ada pada saat ketika kita dalam perjalanan saat menuju kedaerah tujuan yang masuk pada jarak safar. Adapun untuk khusus jama' ada beberapa kondisi yang membolehkan untuk itu : 1. Ketika hujan deras, misal saat masuk waktu dhuhur hingga sholat dhuhur kelar ditunaikan masih hujan deras maka ketika salam selese kita boleh iqomah lagi untuk melaksanakan sholat 'ashar 4 raka'at secara sempurna dijama' dengan 'ashar kondisi ini berlaku khusus bagi orang yang muqim (tidak bersafar) dan dalam kondisi yang saya sebutkan 2. Seorang ibu yang kerepotan dalam mengasuh bayi maka ketika dia dalam keadaan tersebut boleh untuk menjama sholat dengan syarat dia tidak dalam keadaan safar dan tidak menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan, hanyalah ini sebagai dispensasi yang diperbolehkan untuk diambil dalam syari'at

Jika kita sdg mengendari mobil dan keadaan macet luar biasa shingga bs melewati waktu sholat (biasanya ashar atau maghrib) bgmn kita mengatasinya? »» Jawabannya : jika macetnya benar-benar dalam keadaan kondisi macet yang menyebabkan kenderaan berhenti secara total maka dia bisa sholat untuk diakhirkan. Jika dia khawatir maka dia mesti turun dari mobilnya untuk sholat disamping kenderaannya adapun untuk thaharahnya jika dia mampu mendapatkan air maka dia berwudlu jika tidak maka dia tayammum dan dia tidak boleh berwudlu dengan air yang merupakan bekal dia untuk diminum dalam kondisi tersebut. Wallahu a'lam

Tanya : 
Alhamdulillah...jazakallahu khayra Tadz..btw,mengapa hujan lebat yg menjadi ukuran? Apakah kegiatan tdk bs jd ukuran? Semisal Dokter yg hrs mengoperasi pasien berjam-jam hingga melewati waktu sholat,apakah tdk bs menjama' sholatnya?

Ato misalnya sdg belanja di tanah abang, yg musholanya blom tentu ada di tiap lantai gitu stadz??:)

Jawab :
Alhamdulillah...jazakallahu khayra Tadz..btw,mengapa hujan lebat yg menjadi ukuran? Apakah kegiatan tdk bs jd ukuran? Semisal Dokter yg hrs mengoperasi pasien berjam-jam hingga melewati waktu sholat,apakah tdk bs menjama' sholatnya? »» Jawabannya : 1. Secara umum boleh untuk menjama' sholat ketika dalam keadaan safar jika : - terdapat kesulitan yang bisa membuat kita tidak bisa menunaikan kewajiban sholat - tidak dijadikan kebiasaan artinya dalam sekali waktu dalam keadaan sulit tersebut dia tidak shalat dengan dijama' 2. Mengenai hujan, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan secara terang-terangan sebagai alasan yang dibenarkan untuk menjama' shalat dalam keadaan hujan deras dan dalam keadaan sangat dingin, selanjutnya para 'ulama menarik sebuah kesimpulan umum dengan menyatakan bahwa boleh menjama' sholat ketika dalam keadaan muqim ketika terdapat kesulitan yang bisa menghalangi kita dari menunaikan kewajiban

Iman bag. 2

Telah dijelaskan bahwasanya iman dimuthlaqkan kepada 3 hal yang mesti terkumpul padanya, salah satu dari 3 hal tersebut tidak boleh dipisahkan dari yang lainnya, 3 hal tersebut adalah :
1. I'tiqod (keyakinan) hati yang meliputi : ucapan hati dan amalan hati
2. Iqrarnya lisan (ucapan lisan)
3. Amalan anggota tubuh.
Berikut penjelasan disertai dengan rincian mengenai hal-hal tersebut :

1. Ucapan hati yaitu pengetahuannya mengenai sebuah kebenaran, keyakinannya, pembenarannya, iqrarnya, kepercayaannya; yaitu semua hal yang hati diikat dengannya, berpegang dengannya, tidak memiliki keraguan didalamnya, Allah Ta'ala berfirman :
و ألذي جاء بالصدق وصدق به أولئك هم المتقون. لهم ما يشاءون عند ربهم ذلك جزاء المحسنين (الزمر : 33 - 34)
'Dan yang telah datang dengan sebuah kebenaran dan benar-benar telah membenarkannya mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Bagi mereka semua yang mereka kehendaki yang ada pada Rabb mereka itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik' (Az Zumar : 33-34)
Allah berfirman :
وكذلك نري إبراهيم ملكوت السموات والأرض وليكون من الموقنين (الانعام : 75)
'Dan demikianlah diperlihatkan oleh Kami malaikat-malaikat langit dan bumi kepada Ibrohim, yang demikian itu supaya (Ibrohim) termasuk orang-orang yang yakin' (Al An'am : 75)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
يخرج من النار من قال لا إله إلا الله وفي قلبه وزن شعيرة من خير (رواه البخاري في (كتاب الايمان) باب : (زيادة الايمان ونقصانه))
'Akan dikeluarkan dari neraka siapa saja yang telah mengucapkan La ilaaha illallah (tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah) sementara didalam hatinya terdapat seberat sebiji sawi dari kebaikan (diriwayatkan oleh Al Bukhori didalam (Kitab Al Iman) bab (tambahannya iman dan pengurangnya)

Iman Bag 1


Definisi Iman 
Secara bahasa : ma'na iman secara bahasa yang terpilih adalah : iqrar yang bersumber dari dalam hati. Iqrar tersebut melingkupi :
1. Keyakinan hati yaitu pembenarannya terhadap berita-berita Al Qur'an dan As Sunnah yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan
2. Amalan hati yaitu : kepatuhan dan ketundukannya terhadap perintah Allah dan RasulNya

Secara syar'i : iman adalah keseluruhan bentuk keta'atan baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi (bathiniyyah) maupun yang dilakukan secara terang-terangan (dhohiriyyah). 
- yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi (bathiniyyah) seperti amalan-amalan hati yaitu pembenaran hati dan iqrarnya hati
- yang dilakukan secara terang-terangan : perbuatan-perbuatan badan yang termasuk kewajiban-kewajiban dan amalan-amalan sunnah.
Iman harus mengikutkan hal-hal tersebut seluruhnya : ucapan lisan, amalan anggota tubuh dan hati, dan tidak boleh dipisah satu dari 3 hal tersebut; karena bahwasanya amalan-amalan hati merupakan salah satu bagian yang masuk kedalam pengertian iman dan salah satu bagiannya.

Sabtu, 17 November 2012

Iman bag 5


.3. Amalan anggota tubuh, terbagi menjadi dua :
a. Amalan lisan yaitu semua amalan yang tidak bisa ditunaikan kecuali dengannya; seperti membaca Al Qur'an, seluruh bentuk dzikir; dari tasbih, tahmid, tahlil, takbir, do'a, istighfar, berda'wah (ceramah) kepada Allah Ta'ala, mengajari manusia kebaikan, dan yang selain itu dari amalan-amalan yang ditunaikan dengan lisan; maka ini seluruhnya bagian dari iman.
Allah Ta'ala berfirman
أن ألذين يتلون كتاب الله وأقاموا الصلاة وانفقوا مما رزقناهم سرا وعلنية يرجون تجارة لن تبور
'Sesungguhnya mereka yang membaca Kitabullah, mendirikan sholat, dan berderma dari bagian yang telah Kami rizqikan kepada mereka dalam keadaan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan mereka itulah yang mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi (Fathir : 29)
Allah Ta'ala berfirman
يا أيها ألذين آمنوا أذكرو الله ذكرا كثيرا
'Wahai orang-orang yang beriman kalian berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak' (Al Ahzab : 41)

b. Amalan anggota tubuh (selain lisan) : seperti sholat, tahajjud, ruku', sujud, puasa, sedekah, berjalan didalam keridloan Allah Ta'ala; seperti memperbanyak langkah ke masjid, berhaji, jihad/perang dijalan Allah, amar ma'ruf nahi munkar, yang yang seperti itu yang termasuk amal-amalnya cabang-cabang iman.
Allah Ta'ala berfirman
يا أيها ألذين آمنوا أركعوا وأسجدوا واعبدوا ربكم وافعلوا الخير لعلكم تفلحون. وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم.
'Wahai orang-orang yang beriman kalian ruku'lah, sujudlah, sembahlah Rabb kalian, lakukanlah segala bentuk kebaikan agar kalian beruntung. Kalian berjihadlah dijalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad dijalanNya yang Dia telah memuliakan kalian (dari seluruh ummat)' (Al Hajj : 77-78)
Allah Ta'ala berfirman :
وعباد الرحمن ألذين يمشون على الأرض هونا واذا خاطبهم الجاهلون قالوا سلاما. والذين يبيتون لربهم سجدا وقياما
'Dan hamba-hambanya Ar Rahman (adalah) mereka yang berjalan dibumi dalam keadaan tenang dan apabila orang-orang jahil (bodoh) mengucapkan kata-kata yang keji kepada mereka, mereka pasti membalasnya dengan ucapan yang baik. Dan mereka (adalah) yang bermalam bersama Rabb mereka dalam keadaan sujud dan beribadah kepadaNya' (Al Furqon : 63-64)

Maka inilah tiga hal tersebut : i'tiqodnya hati, iqrarnya lisan, amalan anggota tubuh. Seluruhnya harus terdapat didalam definisi Iman menurut ahlus sunnah wal jama'ah; sehingga siapa saja yang ada padanya keseluruhannya; maka sungguh dia telah menyempurnakan keimanannya

Iman bag 4


3. Ucapan lisan, yaitu : iqrarnya dan komitmennya yakni dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat dan iqrar dengan semua kelaziman 2 kalimat syahadat tersebut.
Allah Ta'ala berfirman :
قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا وما أنزل الى إبراهيم وإسماعيل واسحاق ويعقوب والأسباط وما أوتي موسى وعيسى وما أوتي النبيون من ربهم لا نفرق بين أحد منهم ونحن له مسلمون (البقرة : 136)
'Kalian katakanlah : kami beriman kepada Allah dan semua hal yang telah diturunkan kepada kami dan semua hal yang telah diturunkan kepada Ibrohim, Isma'il, 'Isa, Ishaq, Ya'qub, dan asbath (para Nabi dari bani Israil) dan semua hal yang telah didatangkan kepada Musa, 'Isa, dan semua hal yang telah didatangkan kepada para Nabi yang diutus dari Rabb mereka tidaklah kami membeda-bedakan diantara satu dari mereka dan kami kepadaNya berserah diri' (Al Baqarah : 136)
Allah Ta'ala berfirman :
أن ألذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون 
'Sesungguhnya mereka yang telah berkata "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka benar-benar istiqomah maka tidak ada pada mereka segala bentuk ketakutan dan tidaklah mereka bersedih' (Al Ahqof : 13)
Bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 
أمرت أن اقاتل الناس حتى يشهوا أن لا إله إلا الله، وان محمدا رسول الله، ويقيموا الصلاة، ويؤتوا الزكاة .. (رواه البخاري في (كتاب الايمان) باب ((فإن تابوا وأقاموا الصلاة وأتوا الزكاة)))
'Saya telah diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, mereka mendirikan sholat, mereka membayar zakat.. (Diriwayatkan oleh Al Bukhori dalam (Kitab Al Iman) bab (Kemudian apabila mereka telah kembali ke agama Allah, mendirikan sholat, dan telah membayar zakat))

Iman bag. 3


2. Amalan hati meliputi : niatnya, penyerahan dirinya, keikhlasannya, kepatuhannya, ketundukkannya, perendahan dirinya, komitmennya, penerimaannya terhadap Allah Ta'ala, tawakkalnya kepadaNya, pengharapannya, khusyu'nya, pengagungannya, cintanya, dan keinginannya.
Allah Ta'ala berfirman :
ولا تطرد ألذين يدعون ربهم بالغذاة والعشي يريدون وجهه (الانعام : 52)
'Dan dijauhkan darimu mereka yang berdo'a (kepada) Rabb mereka pada setiap pagi dan petang (yang) mereka (melakukannya dengan) menginginkan wajahNya (ikhlash)' (Al An'am : 52)
Allah Ta'ala berfirman :
وما لأحد عنده من نعمة تجزى. إلا ابتغاء وجه ربه الأعلى. ولسوف يرضى. (الليل : 19 - 21)
'Dan tidaklah setiap orang (yang mengeluarkan harta) yang ada padanya yang termasuk ni'mat (yang diberikan padanya) akan diberi ganjaran. Kecuali bagi (yang melakukannya) dengan mencari wajah Rabbnya yang Maha Tinggi. Sehingga pasti Allah akan meridloi (mereka) (Al Lail : 19-21)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
يا معشر من أمن بلسانه ولم يدخل الايمان قلبه (رواه ابو داود في (كتاب الأدب) باب : ((ألغيبة)) وصححه الألباني في ((صحيح سنن أبي داود)) ج3، ص923)
'Wahai sekalian yang telah beriman dengan lisannya akan tetapi belum masuk iman (kedalam) hatinya (diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam (Kitab Al Adab) bab : ((Al Ghibah)), dan Al Albani telah menshohihkannya dalam ((Shohih Sunan Abi Dawud)) juz 3 hal 923)

Jenis-jenis Hati dan Pembagiannya (bag 2)


1. Hati yang sehat/selamat
Dia adalah hati yang selamat yang tidak akan selamat seseorang dihari kiamat kecuali siapa saja yang datang kepada Allah dengannya, sebagaimana Allah berfirman
يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله تعالى بقلب سليم 
'Sebuah hari yang tidak bermanfa'at segala bentuk harta dan tidak juga keturanan kecuali siapa saja yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat' (Asy Syu'ara : 88-89)

Dikatakan dalam definisinya : sesungguhnya hati yang selamat dari segala syahwat yang menyelisihi perintah Allah dan larangannya, selamat dari segala syubhat (kerancuan dalam berfikir) yang bertentangan dengan kabar-kabarNya sehingga selamat dari peribadatan kepada apapun selainNya, selamat dari berhukum kepada selain RasulNya sehingga murni (ikhlash) peribadatannya untuk Allah, baik secara iradah (kehendak), cinta, tawakkal, tempat kembali, perendahan diri, rasa takut yang mendalam (khosyah), pengharapan, ikhlash amalnya untuk Allah sehingga apabila dia mencintai maka dia akan mencintai karena Allah, apabila dia membenci maka dia akan membenci karena Allah, apabila dia memberi maka dia memberi karena Allah, apabila dia tidak memberi maka dia tidak memberi karena Allah, dan tidaklah dia mencukupnya hingga ini saja bahkan selamat hatinya dari kepatuhan dan berhukum kepada siapa saja selain RasulNya shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga dia mengikat hatinya bersama RasulNya dengan ikatan yang bersifat hukum untuk mengikuti dan mengambil suri tauladan dengan RasulNya semata, bukan kepada setiap orang didalam ucapan-ucapan dan amalan-amalan, sehingga tidaklah dia mendahulukan hal-hal tersebut dari RasulNya dalam segala bentuk aqidah (kepercayaan dan keyakinan) dan tidak juga dalam segala bentuk perbuatan, tidak juga dalam segala bentuk ucapan, Allah Ta'ala befirman
يايها ألذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله ورسوله واتقوا الله أن الله سميع عليم 
'Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendahulukan hal-hal telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya (dari hal-hal yang ditetapkan oleh selain Allah dan RasulNya) bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguh Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui' (Al Hujurat : 1)

2. Hati yang mati
Dia adalah hati dalam kondisi berlawanan dengan hati yang sehat/selamat, maka dia adalah hati yang tidak mengenal Rabbnya, tidak menyembahNya sesuai dengan perintahNya, tidak Dia mencintainya dan tidak juga Dia meridloinya, bahkan hati itu akan diam bersama syahwatnya, birahinya, walapun dalam keadaan didalamnya terdapat murka RabbNya dan kemarahanNya sehingga hati itu tidaklah peduli apabila dia menuntaskan syahwatnya dan kebahagiannya Rabbnya ridlo padanya ataukah murka padanya, kemudian dia menjadi yang beribadah kepada selain Allah, jika dia mencintai maka dia mencintai karena hawa nafsunya, sehingga hawa nafsunya adalah napak tilas yang terus diikutinya, lebih dia cintai dari keridloan Maulanya (Allah Ta'ala), jadilah hawa nafsu imamnya dan syahwat adalah yang komandannya, kebodohan (akan Allah Ta'ala) adalah supirnya, lalai adalah penumpang yang dimengikutinya, dalam fikirannya untuk mendapatkan kemuliaan duniawianya dia adalah orang penuh dendam dan rasa dengki, dengan kemanisan hawa nafsu dan kecintaan akan ketergesa-gesaan dia mabuk kepayang, dia diseru kepada Allah dan kepada hari akhirat dari tempat yang jauh sehingga dia tidak akan memberi sambutan kepada yang menasehatinya, selalu mengikut segala bentuk syaithan yang durhaka, duniapun membencinya dan meridloinya, hawa nafsu akan membuatnya tuli selain kebathilan yang akan membutakannya, karena itu bercampur dengan pemilik hati ini adalah penyakit dan bergaul dengannya adalah racun, bermajelis dengannya adalah kehancuran.

3. Hati yang sakit
Sebuah hati yang memiliki kehidupan dan padanya terdapat penyakit terkumpul padanya dua hal tersebut, hati ini ketika dikuasai oleh keduanya maka padanya terdapat bagian dari cinta kepada Allah Ta'ala, beriman denganNya, ikhlash kepadaNya, tawakkal kepadaNya yang merupakan komponen dari hidupnya (hati), didalamnya juga terdapat bagian dari cinta kepada syahwat, menggandrunginya, semangat untuk meraihnya, didalamnya juga ada hasad, sombong, rasa bangga pada dirinya sendiri ('ujub), yang hal-hal tersebut merupakan komponen dari kehancurannya dan kebinasaannya, sehingga dia senantiasa diuji dengan 2 penyeru : penyeru yang menyerunya kepada Allah dan RasulNya serta hari akhirat, dan penyeru yang menyerunya kepada sifat yang selalu tergesa-gesa, dan dia hanyalah menjawab seruan keduanya paling dekatnya hanya sampai pintu keduanya sekurang-kurangnya dia hanya bertentangga dengan keduanya.

Jenis-jenis Hati dan Pembagiannya (bag 1)


Allah Ta'ala berfirman
أن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا 
'Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati seluruhnya niscaya dari mereka (akan dimintai) pertanggung jawaban' (Al Isra' : 36)
Ketika keadaan hati bagi jasad seperti raja pengatur bagi pasukan, yang semua kegiatan pasukan tersebut berasal dari sang raja, dan sang raja menggunakan pasukannya pada semua hal yang dia kehendaki sehingga seluruhnya dibawah penghambaan kepadanya dan penaklukannya, sang raja bisa menghasilkan istiqomah dan penyimpangan, sang raja bisa mengikutkannya dalam semua hal yang termasuk hal-hal yang diharuskan atau tidak mengikutkannya dalam hal-hal tersebut bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
إلا وان في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، واذا فسدت فسد الجسد كله، إلا وهي القلب 
'Ketahuilah sesungguhnya didalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik niscaya akan baik jasad seluruhnya dan apabila dia rusak niscaya rusaklah jasad seluruhnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati' (potongan dari hadits yang diriwayatkan Al Bukhari (1/126) kitab Al Iman, Muslim (11/27,28) kitab Al Masaqoh dan Al Muzara'ah).

Segumpal daging (hati) tersebut adalah raja bagi jasad, dia adalah yang berwenang untuk mengeksekusi semua hal yang dia diperintahkan dengannya, yang menerima semua hal yang didatangkan padanya yang termasuk petunjukNya, dan tidaklah terlaksana bagi jasad sesuatu apapun yang termasuk amalan jasad hingga muncul dari maksudnya niatnya, dia adalah penanggung jawab dari anggota tubuh seluruhnya, hal ini karena bahwasanya setiap pemimpin adalah penanggung jawab dari yang dipimpinnya : sehingga menjadilah perhatian untuk menyehatkannya/menyelamatkannya, meluruskannya, lebih utama dari semua hal yang orang-orang yang berjalan menuju Allah untuk bersandar diatasnya, melihat/memeriksa penyakitnya dan hal-hal yang menyembuhkannya hal yang paling penting bagi orang-orang yang beribadah untuk beribadah dengannya.
Ketika keadaan hati diberi sifat dengan hidup dan lawannya, maka hati dibagi berdasarkan hal tersebut kepada 3 bagian : 1. Hati yang sehat/selamat 2. Hati yang mati 3. Hati yang sakit 

Pelajaran 2 : Ilmu Mushthalah Al Hadits


»» Keadaan perawi adalah seorang yang 'adil : 'adil adalah siapa saja yang memiliki kemampuan yang bisa membawanya kepada komitmen pada ketaqwaan dan dijauhkan dari kefasiqan serta hal-hal yang dapat merusak wibawa. Syarat bagi perawi yang 'adil yang ditetapkan oleh para 'ulama adalah : keadaannya adalah seorang muslim, berakal, selamat dari sebab-sebab kefasiqan, selamat dari hal-hal yang merusak wibawa menurut adat istiadat didaerah tempat dia berada. 

»» Keadaan perawi adalah yang senantiasa menjaga hadits yang diriwayatkannya (dlobith) yaitu yang kebenaran hadits yang diriwayatkan lebih banyak dari pada kesalahannya, dan bukanlah yang dimaksud dia adalah yang tidak pernah salah dalam hadits yang diriwayatkannya. Dlobith dibagi bagi menjadi 2 : 1. Dlobith shodr yaitu perawi yang mampu menghadirkan hadits yang diriwayatkannya kapan saja dikehendaki ditempat mana saja yang dikehendaki, dan dia mampu menghadirkannya sebagaimana dia meriwayatkannya dari gurunya. 2. Dlobith al kitab yaitu keadaan perawi yang menulis hadits-hadits yang diriwayatkan dari para gurunya dan menyusunnya didalam sebuah buku, dan selalu mengkoreksi/memeriksa/merawat tulisannya itu. Para 'ulama hadits mengutamakan dlobith al kitab dari dlobith ash sodr.

Pelajaran 1 : Ilmu Mushthalah Al Hadits


Ilmu ini adalah pengantar untuk kita belajar hadits. Mushthalah hadits artinya istilah-istilah yang berkaitan dengan hadits. Berikut pembahasan untuk pelajaran 1 ilmu mushtalah hadits

1. Definisi hadits

Secara istilah berarti : semua hal yang disandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berupa perbuatan beliau, ucapan beliau, persetujuan beliau terhadap perbuatan para shahabat yang disaksikan atau yang tidak beliau saksikan langsung, keterangan mengenai sifat fisik beliau, dan keterangan mengenai akhlaq beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
Definisi ini sama dengan definisi sunnah secara istilah jika ditinjau dari ilmu hadits (sunnah secara istilah memiliki ma'na yang berbeda-beda bergantung pada disiplin ilmu yang ditekuni oleh 'ulama yang memberikan definisi sunnah)

2. Hadits Shahih, yaitu : hadits yang bersambung sanadnya (Sanad yaitu mata rantai para perawi yang saling bersambung hingga ke redaksi (matan) hadits), tidak memiliki redaksi yang syadz (ganjil), tidak berpenyakit, diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat penjagaannya (dlobith), diriwayatkan dari yang semisalnya (adil dan dlobith) yang bisa dijadikan sandaran dalam dlobithnya dan penukilannya. Hal-hal yang disebutkan dalam definisi hadits shahih juga merupakan syarat bagi sebuah hadits hadits.
»» Bersambungnya sanad yaitu perawi yang meriwayatkan hadits telah dipastikan mengambil hadits tersebut dari gurunya. Jika kita tidak yakin sang perawi mengambil hadits tersebut dari gurunya maka sikap kita adalah berhati-hati sebab hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditetapkan diatas kehati-hatian, sehingga tidak diterima sebuah hadits hingga telah diyakinkan bahwasanya setiap rawi mengambil dari tiap gurunya atau paling tidak didasarkan pada dugaan yang kuat mengenai hal tersebut.

Tafsir Surah Al Fatihah : Bagian 2


Firman Allah Ta'ala (بسم الله الرحمن الرحيم). Ketika kita hendak memulai melakukan apapun dengan بسم الله maka hal tersebut mengandung 2 manfa'at :
» Merengkuh berkah dengan mendahulukan pengucapan nama Allah Ta'ala ketika hendak memulai aktivitas
» Membatasi tujuan dari aktivitas tersebut menjadi hanya untuk Allah Ta'ala.
(الله) : adalah nama Allah Rabb Al 'Aalamin yang tidak diberinama dengan (dengan nama 'Allah) selainNya; 'Allah' adalah asal dari nama-nama Allah; karena itu nama-nama yang lainnya pengikut baginya.
(الرحمن) yaitu pemilik rahmat yang luas
(الرحيم) yaitu penyampai bagi rahmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya. (الرحمن الرحيم) adalah dua nama dari nama-nama Allah yang menunjukkan kepada Dzat, menunjukkan kepada sifat rahmat, dan kepada konsekuensi yaitu hukum yang menunjukkan adanya sifat ini.

Rahmat yang Allah telah menetapkan keberadaannya pada diriNya sendiri adalah rahmat yang nyata yang telah ditunjukkan keberadaan oleh keterangan yang telah datang didalam Al Qur'an dan As Sunnah dan juga oleh akal (apapun yang telah dihasilkan dari ni'mat atau yang telah tertolak dari bencana termasuk jejak yang menunjukkan keberadaan rahmat Allah).

Tafsir Surah Al Fatihah : Bagian 1.


Surah Al Fatihah diberinama demikian; karena bahwasanya Al Qur'an dibuka dengannya; dan sungguh dikatakan : sesungguhnya dia adalah surah pertama yang diturunkan secara sempurna.
Berkata para 'ulama mengenai surah ini : bahwasanya dia mengandung keumuman ma'na Al Qur'an mengenai tauhid, hukum-hukum, ganjaran, jalan hidup anak adam, dan yang selain itu; oleh karena itu dinamakan Induknya Al Qur'an (Ummul Qur'an) sebab tempat kembali bagi segala sesuatu dinamakan sebagai induk (ummi).

Surah ini memiliki karakteristik yang membedakannya dari yang lainnya; diantaranya bahwasanya dia adalah salah satu rukun didalam sholat yang merupakan rukun Islam yang paling utama setelah 2 kalimat syahadat : maka tidak ada sholat bagi siapa saja yang tidak membaca pembukanya Al Kitab (Al Fatihah); dan diantaranya lagi adalah bahwasanya dia adalah ruqyah (baca penyembuh penyakit) : apabila dibacakan dengannya kepada orang yang sakit dia akan disembuhkan dengan izin Allah; karena bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada terkena sengatan yang menyakitkan, kemudian sembuh : وما يدريك أنها رقية ' Sungguh telah sampai pengetahuan kepadamu bahwasanya dia adalah ruqyah' (diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori, Kitab Al Ijaaroh, bab : keterangan mengenai yang dibacakan didalam ruqyah salah seorang arab yang masih hidup yaitu dengan Al Fatihah, no. 2276, dan Imam Muslim, Kitab As Salam, bab : bolehnya mengambil upah atas ruqyah dengan Al Qur'an dan bacaan dzikir, no. 2201)

Sungguh sebagian manusia pada hari ini telah berbuat sesuatu yang diada-adakan didalam agama berkaitan dengan surah ini, diantaranya mereka menutup do'a dengannya, memulai khuthbah dengannya, membacanya pada sebagian acara, dan ini adalah kesalahan : kamu dapati misalnya apabila mereka berdo'a, kemudian setelah selesai berdo'a dia berkata kepada siapa saja yang ada disekitarnya : Al Fatihah : maksudnya bacalah kalian Al Fatihah; dan sebagian manusia memulai dengannya didalam khuthbahnya atau dalam kegiatan-kegiatannya yang lain - dan ini juga adalah kesalahan; karena bahwasanya ibadah-ibadah bangunannya diatas at tauqif (keterangan Al Qur'an dan As Sunnah) dan ittiba' (mengikuti contoh dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam)

Pengantar Pelajaran Tafsir


Sebagai pengantar saya akan bawakan penjelasan para 'ulama mengenai definisi tafsir, keseluruhannya saya terjemahkan dari kitab Syarh Sunan An Nasa'i karya guru kami, Syaikh Muhammad 'Ali Adam -semoga Allah senantiasa menjaga beliau-
1. Tafsir adalah : penjelasan hal-hal yang datang dalam keadaan global (mujmal), pendekatan pemahaman terhadap hal-hal yang ditunjukkan oleh lafadh-lafadhnya yang 'asing', penjelasan mengenai masalah-masalah yang telah diturunkan ayat karena sebab masalah-masalah tersebut (Al Taj 7/215)
2. Berkata Ibnul Jauzi -semoga Allah merahmati beliau-, tafsir adalah mengeluarkan sesuatu dari sesuatu yang tersembunyi kepada posisi yang jelas
3. Berkata sebagaian 'ulama : Tafsir adalah : penyingkapan maksud dari lafadh-lafadh yang beraneka ragam