Translasi

Sabtu, 17 November 2012

Jenis-jenis Hati dan Pembagiannya (bag 2)


1. Hati yang sehat/selamat
Dia adalah hati yang selamat yang tidak akan selamat seseorang dihari kiamat kecuali siapa saja yang datang kepada Allah dengannya, sebagaimana Allah berfirman
يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله تعالى بقلب سليم 
'Sebuah hari yang tidak bermanfa'at segala bentuk harta dan tidak juga keturanan kecuali siapa saja yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat' (Asy Syu'ara : 88-89)

Dikatakan dalam definisinya : sesungguhnya hati yang selamat dari segala syahwat yang menyelisihi perintah Allah dan larangannya, selamat dari segala syubhat (kerancuan dalam berfikir) yang bertentangan dengan kabar-kabarNya sehingga selamat dari peribadatan kepada apapun selainNya, selamat dari berhukum kepada selain RasulNya sehingga murni (ikhlash) peribadatannya untuk Allah, baik secara iradah (kehendak), cinta, tawakkal, tempat kembali, perendahan diri, rasa takut yang mendalam (khosyah), pengharapan, ikhlash amalnya untuk Allah sehingga apabila dia mencintai maka dia akan mencintai karena Allah, apabila dia membenci maka dia akan membenci karena Allah, apabila dia memberi maka dia memberi karena Allah, apabila dia tidak memberi maka dia tidak memberi karena Allah, dan tidaklah dia mencukupnya hingga ini saja bahkan selamat hatinya dari kepatuhan dan berhukum kepada siapa saja selain RasulNya shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga dia mengikat hatinya bersama RasulNya dengan ikatan yang bersifat hukum untuk mengikuti dan mengambil suri tauladan dengan RasulNya semata, bukan kepada setiap orang didalam ucapan-ucapan dan amalan-amalan, sehingga tidaklah dia mendahulukan hal-hal tersebut dari RasulNya dalam segala bentuk aqidah (kepercayaan dan keyakinan) dan tidak juga dalam segala bentuk perbuatan, tidak juga dalam segala bentuk ucapan, Allah Ta'ala befirman
يايها ألذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله ورسوله واتقوا الله أن الله سميع عليم 
'Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendahulukan hal-hal telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya (dari hal-hal yang ditetapkan oleh selain Allah dan RasulNya) bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguh Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui' (Al Hujurat : 1)

2. Hati yang mati
Dia adalah hati dalam kondisi berlawanan dengan hati yang sehat/selamat, maka dia adalah hati yang tidak mengenal Rabbnya, tidak menyembahNya sesuai dengan perintahNya, tidak Dia mencintainya dan tidak juga Dia meridloinya, bahkan hati itu akan diam bersama syahwatnya, birahinya, walapun dalam keadaan didalamnya terdapat murka RabbNya dan kemarahanNya sehingga hati itu tidaklah peduli apabila dia menuntaskan syahwatnya dan kebahagiannya Rabbnya ridlo padanya ataukah murka padanya, kemudian dia menjadi yang beribadah kepada selain Allah, jika dia mencintai maka dia mencintai karena hawa nafsunya, sehingga hawa nafsunya adalah napak tilas yang terus diikutinya, lebih dia cintai dari keridloan Maulanya (Allah Ta'ala), jadilah hawa nafsu imamnya dan syahwat adalah yang komandannya, kebodohan (akan Allah Ta'ala) adalah supirnya, lalai adalah penumpang yang dimengikutinya, dalam fikirannya untuk mendapatkan kemuliaan duniawianya dia adalah orang penuh dendam dan rasa dengki, dengan kemanisan hawa nafsu dan kecintaan akan ketergesa-gesaan dia mabuk kepayang, dia diseru kepada Allah dan kepada hari akhirat dari tempat yang jauh sehingga dia tidak akan memberi sambutan kepada yang menasehatinya, selalu mengikut segala bentuk syaithan yang durhaka, duniapun membencinya dan meridloinya, hawa nafsu akan membuatnya tuli selain kebathilan yang akan membutakannya, karena itu bercampur dengan pemilik hati ini adalah penyakit dan bergaul dengannya adalah racun, bermajelis dengannya adalah kehancuran.

3. Hati yang sakit
Sebuah hati yang memiliki kehidupan dan padanya terdapat penyakit terkumpul padanya dua hal tersebut, hati ini ketika dikuasai oleh keduanya maka padanya terdapat bagian dari cinta kepada Allah Ta'ala, beriman denganNya, ikhlash kepadaNya, tawakkal kepadaNya yang merupakan komponen dari hidupnya (hati), didalamnya juga terdapat bagian dari cinta kepada syahwat, menggandrunginya, semangat untuk meraihnya, didalamnya juga ada hasad, sombong, rasa bangga pada dirinya sendiri ('ujub), yang hal-hal tersebut merupakan komponen dari kehancurannya dan kebinasaannya, sehingga dia senantiasa diuji dengan 2 penyeru : penyeru yang menyerunya kepada Allah dan RasulNya serta hari akhirat, dan penyeru yang menyerunya kepada sifat yang selalu tergesa-gesa, dan dia hanyalah menjawab seruan keduanya paling dekatnya hanya sampai pintu keduanya sekurang-kurangnya dia hanya bertentangga dengan keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar