Translasi

Sabtu, 17 November 2012

Tafsir Surah Al Fatihah : Bagian 1.


Surah Al Fatihah diberinama demikian; karena bahwasanya Al Qur'an dibuka dengannya; dan sungguh dikatakan : sesungguhnya dia adalah surah pertama yang diturunkan secara sempurna.
Berkata para 'ulama mengenai surah ini : bahwasanya dia mengandung keumuman ma'na Al Qur'an mengenai tauhid, hukum-hukum, ganjaran, jalan hidup anak adam, dan yang selain itu; oleh karena itu dinamakan Induknya Al Qur'an (Ummul Qur'an) sebab tempat kembali bagi segala sesuatu dinamakan sebagai induk (ummi).

Surah ini memiliki karakteristik yang membedakannya dari yang lainnya; diantaranya bahwasanya dia adalah salah satu rukun didalam sholat yang merupakan rukun Islam yang paling utama setelah 2 kalimat syahadat : maka tidak ada sholat bagi siapa saja yang tidak membaca pembukanya Al Kitab (Al Fatihah); dan diantaranya lagi adalah bahwasanya dia adalah ruqyah (baca penyembuh penyakit) : apabila dibacakan dengannya kepada orang yang sakit dia akan disembuhkan dengan izin Allah; karena bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada terkena sengatan yang menyakitkan, kemudian sembuh : وما يدريك أنها رقية ' Sungguh telah sampai pengetahuan kepadamu bahwasanya dia adalah ruqyah' (diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori, Kitab Al Ijaaroh, bab : keterangan mengenai yang dibacakan didalam ruqyah salah seorang arab yang masih hidup yaitu dengan Al Fatihah, no. 2276, dan Imam Muslim, Kitab As Salam, bab : bolehnya mengambil upah atas ruqyah dengan Al Qur'an dan bacaan dzikir, no. 2201)

Sungguh sebagian manusia pada hari ini telah berbuat sesuatu yang diada-adakan didalam agama berkaitan dengan surah ini, diantaranya mereka menutup do'a dengannya, memulai khuthbah dengannya, membacanya pada sebagian acara, dan ini adalah kesalahan : kamu dapati misalnya apabila mereka berdo'a, kemudian setelah selesai berdo'a dia berkata kepada siapa saja yang ada disekitarnya : Al Fatihah : maksudnya bacalah kalian Al Fatihah; dan sebagian manusia memulai dengannya didalam khuthbahnya atau dalam kegiatan-kegiatannya yang lain - dan ini juga adalah kesalahan; karena bahwasanya ibadah-ibadah bangunannya diatas at tauqif (keterangan Al Qur'an dan As Sunnah) dan ittiba' (mengikuti contoh dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar