Translasi

Kamis, 22 November 2012

Tafsir surah Al Fatihah bag. 4


Firman Allah Ta'ala ((الحمد لله رب العالمين)) : الحمد adalah menyifatkan yang dipuji dengan kesempurnaan disertai dengan cinta dan pengagungan; kesempurnaan pada Dzat; maka Dia adalah yang sempurna pada DzatNya, sifatNya, perbuatan-perbuatanNya, dan mesti terdapat ikatan yaitu cinta dan pengagungan; terdapat diantara manusia yang tidak mencintai yang dipuji; akan tetapi dia memujinya karena dia menginginkan darinya sesuatu (apapun bentuknya); terdapat diantara para ahli sya'ir yang berdiri dihadapan penguasa, kemudian memberikan mereka sifat-sifat yang bersifat pengagungan tanpa cinta kepada mereka; akan tetapi cinta pada harta yang diberikan para penguasa tersebut kepadanya, atau karena takut terhadap para penguasa; akan tetapi pujian kita kepada Rabb kita 'Azza wa jalla adalah sebuah pujian dalam keadaan mencintai dan mengagungkan, oleh karena itu jadilah harus terdapat kaitan didalam الحمد bahwasanya dia menyifati yang dicintai dengan kesempurnaan bersama cinta dan pengagungan; dan (ال) pada الحمد berfungsi untuk penggabungan yaitu penggabungan seluruh pujian.
Firman Allah ((لله)) huruf (ل) berfungsi sebagai pengkhususan dan pemberian hak; dan ((الله)) adalah nama Rabb kita 'Azza wa jalla; tidak diberinama dengannya selainNya; ma'nanya : المألوه (baca : Al Ma'luh) yaitu yang disembah dalam keadaan cinta dan mengagungkan.
Firman Allah Ta'ala : ((رب العالمين)) : ((الرب)) (Baca : Ar Rabbu) adalah yang terkumpul padaNya 3 sifat : الخلق (baca : Al Kholiqu/Maha Pencipta), الملك (baca : Al Maliku/Maha Menguasai), dan التدبير (baca : At Tadbiiru/Maha Pengatur Segala Hal); ((العالمين)) : berkata para 'ulama yaitu segala sesuatu selain Allah maka dia termasuk 'alam; mereka (segala sesuatu selain Allah) diberi sifat dengan sifat itu ('alam); karena bahwasanya mereka mengenal pencipta mereka subhanahu wa ta'ala; pada setiap segala sesuatu yang termasuk makhluq-makhluq terdapat segala bentuk ayat (tanda) yang menunjukkan kepada Sang Pencipta
menunjukkan kepada kemampuanNya, hikmahNya, rahmatNya, kemuliaanNya, dan yang selain itu yang termasuk ma'na RububiyyahNya (rububiyyah : keMaha Tunggalan Allah Ta'ala dalam segala perbuatanNya).

Pelajaran Yang Terkandung Dalam Ayat :
1. Penetapan Al Hamd yang sempurna untuk Allah 'Azza Wa Jalla, hal itu diketahui dari ((ال)) dalam firmanNya Ta'ala : ((الحمد)) karena bahwasanya (ال) adalah sebuah tanda yang menunjukkan kepada penggabungan
2. Bahwasanya Allah Ta'ala yang memiliki hak secara khusus dengan Al Hamd secara sempurna dari segala arah; dan karena inilah adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memperoleh kemudahanNya, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan : ((الحمد لله ألذي بنعمته تتم الصالحات)) (Alhamdulillah yang dengan ni'matNya menjadi sempurna hal-hal yang baik) dan apabila beliau memperoleh yang sebaliknya, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan : ((الحمد لله على كل حال)) (Alhamdulillah atas segala keadaan) (Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dalam Masalah-Masalah Adab, Masalah : Keutamaan orang-orang yang mengucapkan Alhamdulillah) hadits no. 3803, Al Hakim dalam kitabnya Al Mustadrak 1/449, Kitab Ad Du'a', dan beliau (Al Hakim) berkata : ini adalah sebuah hadits yang shohih sanadnya, Adz Dzahabi menyetujuinya)
3. Didahulukannya sifat Allah dengan uluhiyyah (uluhiyyah : keMaha Tunggalan Allah dalam segala bentuk peribadatan) dari sifatNya dengan rububiyyah; dan ini kemungkinan karena bahwasanya ((الله)) nama yang menjadi tanda yang khusus denganNya, yang mengikutiNya keseluruhan nama-nama, dan kemungkinan karena bahwasanya mereka yang telah didatangkan pada mereka para Rasul, mereka mengingkari uluhiyyahNya saja.
4. Keumuman Rububiyyahnya Allah Ta'ala untuk seluruh 'alam; berdasar pada firmanNya ((العالمين)).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar